TEMPO.CO, Jakarta -Pebulutangkis Greysia Polii merasa kehilangan dengan meninggalnya pendiri klub bulutangkis PB Jaya Raya, Ciputra, Rabu dini hari lalu. Greysia masih menyimpan kenangan akan Pak Ci.
Menurut Greysia, Ciputra tetap memberikan semangat dan motivasi kepada atlet meski beberapa waktu belakangan kesehatannya menurun. "Memang kadang beliau kasih arahan ke kami, bahkan hal lain selain bulutangkis. Beliau suka telepon langsung dan kirim pesan motivasi atau apa saja yang lagi ada di benaknya. Walau dalam keadaan sakit, dalam dua tahun belakangan, tetap kirim semangat lewat asisten beliau," ujar Greysia dalam keterangan resmi PB PBSI, Rabu, 27 November 2019.
Greysia juga menuturkan bahwa ia dan para atlet merasa sangat kehilangan sosok Ciputra yang menjadi panutan dan teladan di PB Jaya Raya. Meskipun telah tiada, semangat dan kerja keras yang dicontohkan Ciputra akan selalu menjadi motivasi dalam diri mereka dalam mengukir prestasi untuk Indonesia.
Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Ciputra, pengusaha properti yang juga pendiri klub bulutangkis PB Jaya Raya. Ciputra berpulang dalam usia 88 tahun di Singapura pada pukul 01.05 waktu setempat.
"PP PBSI merasa sangat kehilangan dengan wafatnya Pak Ciputra. Bagi PBSI, beliau bukan hanya tokoh pengusaha properti yang sukses tapi lebih dari itu beliau juga sangat memberikan perhatian terhadap perkembangan bulutangkis di Indonesia," ujar Ketua Umum PP PBSI Wiranto.
Lewat kerja keras dan dedikasinya, Ciputra bersama PB Jaya Raya telah mengharumkan nama Indonesia di kancah bulutangkis dunia. PB Jaya Raya telah melahirkan nama-nama besar mulai dari Rudy Hartono, Susy Susanti, Hendra Setiawan, Markis Kido, Greysia dan masih banyak lagi.
ANTARA